Malang Post – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang optimis bahwa geliat wisata di Kabupaten Malang bakal meningkat. Maka perlu diyainkan agar wisatawan luar daerah merasa yakin Kabupaten Malang aman dikunjungi.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara menyatakan. Secara tidak langsung, hal tersebut turut mendukung upaya pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Itu yang kami upayakan. Berusaha mempertahankan bahwa pariwisata di Kabupaten Malang tetap aman untuk dikunjungi,” ujar Made, Kamis (17/6/2021).
Dengan begitu menurutnya, kunjungan wisata di Kabupaten Malang diharapkan bisa meningkat. Sektor wisata sendiri juga menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Malang. Dan sejalan dengan hal tersebut, juga diharapkan dapat mendukung PEN.
“Kalau ngomong PEN, kita disuruh mendukung PEN dari sektor wisata. Kalau orang wisata kan tidak selalu menginap di hotel. Sedangkan kalau menginap di hotel, ada pemasukan di sektor pajak. Pajak hotel, restoran. Kita juga woro-woro ke hotelnya. Yang membayar pajak kan orang yang menginap di hotel, kalau tidak ada yang menginap kan gak ada pajak. Makanya kita upayakan untuk membangun paradigma bahwa wisata Kabupaten Malang aman untuk dikunjungi,” jelas Made.
Hal tersebut juga ia sampaikan kepada semua pengelola wisata. Termasuk pengelola hotel, restoran dan beberapa pelaku wisata lainnya. Sehingga, sudah menjadi kewajiban bagi semua pelaku wisata untuk bisa memberikan kesan nyaman dan aman kepada pengunjungngnya.
“Sempat ada, mereka (pengelola wisata) meminta keringanan pajak, ya kami bilang, kalau kami tidak bisa (memberi). Karena yang bayar pajak kan pengunjung, yang makan di restoran. Jadi saya pesankan ke mereka ini agar menyediakan semuanya, termasuk keamanan dengan protokol kesehatan seperti hand sanitizer dan sebagainya. Itu kuncinya agar dikunjungi,” beber Made.
Sementara itu, dampak refocusing, Disparbud juga terpaksa menghilangkan sejumlah agenda. Tidak terkecuali agenda yang biasanya juga menjadi event tahunan di Kabupaten Malang.
“Yang jelas event. Karena juknisnya masih belum ada, terkait misalnya dalam satu event harus didatangi maksimal berapa orang. Dari situ kami masih belum berani. Namun sekarang kan sudah ada banyak kendaraan luar daerah yang masuk. Itu yang kita pompa, agar mereka bisa yakin bahwa Kabupaten Malang aman,” pungkasnya. (yan)