
MALANG – Tim basket STIKI membanggakan almamater dengan membawa pulang piala runner up usai kompetisi basket tingkat Provinsi, beberapa waktu lalu. Berlaga bersama 12 tim lainnya, tim basket STIKI berhasil merebut posisi runner up setelah bertanding dengan tim basket Ma Chung.
“Kami terus mengevaluasi diri dari pengalaman bertanding bersama lawan. Apa kesalahan dan missnya dimana jadi evaluasi ke depan, kita seperti apa dan pemenang seperti apa. Tentunya ditiap even harus berkembang,” ujar kapten tim, Rohman Aryadi Septian yang ditemui Malang Post, kemarin.
Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual semester delapan ini mengaku, tim basket STIKI sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dengan aktif mengasah kemampuan melalui even yang berlangsung. Namun, dia dan kawan-kawan terus berupaya mengevaluasi kekurangan tim juga kelebihan lawan melalui latihan fisik yang rutin dilaksanakan tiga hari selama tiga jam.
“Kelebihan tim adalah dalam hal strategi memecahkan pertahanan lawan, zona dan teknik permainan satu lawan satu. Sedangkan yang perlu kita tingkatkan adalah mental juara, selain menambah terus latihan fisik,” tutur mahasiswa penerima beasiswa basket STIKI ini.
“Metal juara juga berpengaruh untuk tingkat perjuangan tim karena gigih dan tidak pernah menyerah untuk meraih kemenangan. Meski begitu, pengalaman bertanding kemarin disyukuri karena mampu menambah lebih banyak pengalaman dengan adu permainan bersama pemain profesional,” ujar Ruben, mahasiswa.
Dalam membagi waktu antara kesibukan berlatih dan kuliah, Rohman dan Ruben mengaku tak kesulitan. Hal ini ditengarai basket telah menjadi passion dan hobby mereka. Bahkan, kesibukan Rohman sang kapten yang juga tengah menyelesaikan skripsi tak menurunkan semangatnya dalam bertanding dan mengikuti even diluar. Begitupun Ruben yang juga sibuk dengan kuliah, bekerja, dan bertanding. Bahkan, tim mereka siap bentanding dalam even berikutnya yakni LA Campus League dan Liga Mahasiswa yang terselenggara setiap pertengahan tahun.
“Saya juga bekerja menjadi staff perpustakaan hingga jam 17.00 WIB, saya mampu membagi waktu, sehingga bisa memaksimalkan waktu luang untuk mengerjakan tugas, termasuk saat bertanding, tetap fokus. Ke depan kami juga ingin mengikuti even LA CL dan liga mahasiswa dengan beradu bersama pemain yang bagus, tentu akan menjadi tantangan tersendiri,” imbuh mahasiswa asli Blitar ini. (mg3/sir/oci)