
MALANG – Istimewa, siswa SMP Islam Sabilillah berhasil merancang alat sebagai solusi mengatasi kelangkaan garam. Dhaffan Rayhan Ferdian, Rosydah Aribah Putri Amasya dan Sarahdina Haqi Putri menciptakan sebuah rancang bangun rumah garam yang dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam masalah ketersediaan garam nasional.
“Bila selama ini pembuatan garam dilakukan di tambak-tambak secara terbuka dan pembuatannya kurang higienis, maka alat yang kami rancang memiliki sifat yang tertutup sehingga lebih higienis,” ujat Rosydah.
Menariknya lagi, tim ini menggagas pemanfaatan kaca pembesar atau luv untuk memaksimalkan produksi garam. Luv dimanfaatkan untuk dapat menangkap dan memerangkap cahaya lebih banyak. Alat hasil penelitian mereka dapat menghasilkan garam dengan jumlah yang lebih melimpah bila dibandingkan dengan cara tradisional.
“Sehingga panas akan lebih terfokus dan secara otomatis akan mempercepat proses pembuatan garam,” sahut Dhaffan dengan antusias.
Kepekaan mereka terhadap masalah dan kesigapan dalam mencari solusi, mendapatkan apresiasi. Tim yang terdiri dari tiga siswa tersebut berhasil menyabet juara pertama dalam Lomba Penelitian Siswa Nasional yang digelar Dindik Kota Malang untuk bidang Rekayasa Teknologi.
Guru pendamping dan pembina mata pelajaran IPA, Fila Prasetyawati, M.Pd mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh siswanya melalui pemikiran yang kritis dan kepekaan terhadap lingkungan. Pembinaan dan bimbingan dilakukan secara penuh oleh tenaga professional di bidangnya, Ditambah dengan monitoring dan evalusia, membuktikan hasil yang maksimal.
“Tentu kami sangat bangga karena keduanya berhak menjadi wakil kota Malang untuk ajang di tingkat Nasional. Semoga mereka bisa terus berprestasi,” ujar Kepala SMP Islam Sabilillah, Idi Rathomy Baisa, M.Pd. (ras/oci)